Air adalah cairan yang tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Struktur molekul air terdiri atas 2 atom hidrogen yang
terikat pada 1 atom oksigen membentuk ikatan kovalen polar Air
merupakan material yang paling berlimpah di permukaan bumi. Sebagian
besar permukaan bumi 71% berupa perairan dan sisanya berupa daratan.
Namun besarnya perairan yang ada dipermukaan bumi belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal, hanya sekitar 0.61% yang telah
termanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia. Tabel 1 menunjukkan jumlah
air yang terdapat di permukaan bumi.
Tabel 1 Jumlah air di permukaan bumiAir di Permukaan Bumi | Km2 | Persen |
---|---|---|
Air di Daratan | 37800 | 2.8 |
Danau air tawar | 125 | 0.009 |
Danau air tawar | 125 | 0.009 |
Sungai | 1.25 | 0.0001 |
Kelembaban tanah | 67 | 0.005 |
Air tanah sampai kedalaman 4000m | 8350 | 0.61 |
Es & gleser | 29200 | 2.14 |
Air di Atmosfer | 13 | 0.001 |
Air di Lautan | 1320000 | 97.3 |
Total Air Dunia | 1360000 | 100 |
Air seperti halnya energi merupakan kebutuhan esensial, hampir semua bidang kehidupan manusia membutuhkan air diantaranya bidang pertanian, peternakan, industri dan lainnya. Kebutuhan manusia akan air dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 2.
Penggunaan | Jumlah (L/orang/hari) |
---|---|
Minum | 0.6 |
Memasak | 1.4 |
Cuci alat dapur | 13.0 |
Buang air besar | 6.0 |
Mandi | 36.0 |
Cuci pakaian | 11.0 |
Menyiram tanaman | 4.0 |
Wudhu/Ibadah | 17.0 |
Jumlah air dipermukaan bumi secara keseluruhan relatif tetap karena air mengalami siklus hidrologi, air dari bumi akan menuju atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Siklus hidrologi terjadi akibat pengaruh sinar matahari, energi panas matahari menyebabkan penguapan air sungai, danau, rawa, dan laut, proses tersebut dinamakan evaporasi. Selain itu, penguapan terjadi pula pada daun-daun dan bagian lain dari tanaman, prosesnya disebut transpirasi. Proses-proses tersebut menyebabkan terbentuknya uap air, naik ke atas ke atmosfer bumi, ditempat yang lebih tinggi suhu udara semakin rendah sehingga uap air akan berkondensasi menjadi air kembali dan turun ke bumi sebagai air hujan (Gambar 1). Di tempat yang sangat tinggi seperti daerah beriklim dingin uap air dapat langsung membeku membentuk kristal-kristal es, proses ini dinamakan sublimasi. Pada proses sublimasi uap air berubah menjadi salju.
Siklus hidrologi air
Pada umumnya air digolongkan menjadi 4 jenis yaitu, air murni, air bersih, air lunak, dan air keras. Air murni
merupakan senyawa tunggal dan bukan campuran. Para ahli menyatakan
bahwa air murni merupakan senyawa yang terdiri atas satu jenis molekul
H2O, kandungan mineralnya sedikit sekali bahkan hampir tidak ada. Air
murni tidak sama dengan air minum karena air minum mengandung
garam-garam mineral. Keberadaan air murni di alam hampir tidak ada
karena banyaknya pengaruh lingkungan dan alam itu sendiri. Air bersih
belum tentu air murni tetapi dapat digunakan dengan aman tanpa
membahayakan kesehatan. Air bersih merupakan air yang secara fisik, kimia, dan biologi layak digunakan bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Air lunak merupakan air dengan kadar mineral yang rendah. Air keras atau lebih dikenal dengan istilah air sadah
merupakan air yang memiliki kandungan mineral tinggi, pada umumnya
berupa ion kalsium dan ion magnesium dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang
dapat menyumbat saluran pipa dan kran, air sadah juga menyebabkan
pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah yang bercampur
sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan, biasanya air
sadah ditandai dengan munculnya bercak-barcak berwarna putih pada kran
ataupun pada bak penampungan air di kamar mandi.
Sumber-sumber air yang berada dipermukaan bumi terdiri atas air permukaan dan air tanah. Air permukaan
merupakan semua air yang terdapat dipermukaan tanah dan dapat dilihat
oleh mata kita, contohnya air sungai, danau, laut, dan rawa. Air
permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk mata air di
gunung atau hutan, kemudian mengalir ke permukaan bumi dan membentuk
sungai atau mengumpul ditempat cekung membentuk danau dan rawa. Biasanya
air permukaan lebih kotor dibandingkan dengan air tanah karena kotoran,
lumpur, ataupun pasir dapat ikut terbawa. Air permukaan dapat dibedakan menjadi perairan darat dan perairan laut.
Perairan darat merupakan air permukaan yang berada diatas daratan
seperti danau, rawa, dan sungai, sedangkan perairan laut merupakan air
permukaan yang berada di lautan luas contonya air laut. Air tanah
merupakan air terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah, air tanah lebih jernih dibandingkan dengan air
permukaan karena mengalami penyaringan oleh lapisan tanah, kandungan
mineral air tanah cukup tinggi seperti Na, Ca, Mg, dan Fe. Air tanah terdiri atas air tanah preatis dan air tanah
artesis. Air tanah preatis letaknya tidak jauh dari permukaan tanah
serta berada di atas lapisan kedap air, sedangkan air tanah artesis
letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada diantara dua lapisan
kedap udara.
Sumber-sumber air semakin dicemari oleh limbah
industri yang tidak diolah atau tercemar karena penggunaannya melebihi
kapasitasnya untuk diperbaharui. Sumber air yang tercemar dapat
menimbulkan berbagai permasalahan terutama masalah-masalah kesehatan
bahkan negara dapat mengalami kerugian hingga 45 trilyun akibat pencemaran air. Sebuah laporan PBB mengenai ketersediaan air bersih dunia yang diluncurkan Third World Water Forum
di Jepang menyebutkan bahwa air merupakan bagian terbesar di bumi,
namun hanya 2.53% merupakan air bersih. Sebanyak 2/3 dari air bersih
berupa sungai es (glaser) dan salju permanen yang sulit dimanfaatkan.
Tidak semua air dapat langsung dimanfaatkan oleh manusia. Air laut harus
diolah terlebih dahulu sebelum digunakan, air yang kotor perlu
dijernihkan sebelum digunakan, tujuannya agar air yang dikonsumsi
manusia tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Air kotor merupakan
sumber berbagai penyakit sebab air kotor dapat dipastikan membawa bibit
penyakit dari berbagai sumber diantaranya kotoran manusia dan hewan,
sampah, tanah, lumpur, tanaman, udara, limbah pabrik, dan sebagainya.
Selain membawa bibit penyakit, air juga mengandung bahan-bahan beracun
yang akibatnya baru muncul setelah sekian tahun mengkonsumsi air
tersebut. Kandungan bahan beracun kadang bisa dilihat dari penampilan
fisik air. Air yang berwarna kekuningan kemungkinan banyak mengandung
besi. Apabila dikonsumsi secara terus-menerus dalam waktu yang lama akan
merusak ginjal dan gigi. Selain besi, terdapat juga mangan yang
berbahaya bagi kesehatan karena dapat merusak ginjal dan bersifat
neurotoksik. Keberadaan mangan ditandai dengan endapan dalam air yang
berwarna cokelat kehitaman. Bau busuk yang sering tercium dari air
menandakan adanya pelapukan bahan-bahan organik oleh mikroorganisme di
air. Masalah lain yang sering ditemui yaitu air berasa, air yang asin
ataupun asam berarti air tersebut memiliki kualitas yang rendah. Secara
kimia air harus memiliki pH netral (pH=7), air berasa asam apabila nilai
pH air lebih rendah dari 7 dan akan berasa pahit apabila pH air lebih
besar dari 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar